Pernah ada penulis yang menganalogikan; jika seekor ikan ditanya tentang bagaimana rasanya air, maka ikan akan bertanya, "Air? air yang mana?".
Intinya adalah kita hampir jarang menyadari hadirnya sesuatu yang kita terhubung langsung dengan sesuatu tersebut.
Seperti halnya kita sering tak lagi menyadari betapa "waktu" yang menjadi bagian hidup kita terlenakan.
Telah lebih dari satu tahun yang lalu rupanya, saya terlibat dalam kondisi insiden. Dimana suatu momen yang menakutkan berupa kematian begitu dekat.
Saya merekam beberapa kejadian dengan alat penangkap cahaya ber-diafragma. Beberapa adalah puing yang tak terselamatkan, dan beberapa adalah momen dimana para pengungsi membangun harapan di camp-camp pengungsian.
Intinya adalah kita hampir jarang menyadari hadirnya sesuatu yang kita terhubung langsung dengan sesuatu tersebut.
Seperti halnya kita sering tak lagi menyadari betapa "waktu" yang menjadi bagian hidup kita terlenakan.
Telah lebih dari satu tahun yang lalu rupanya, saya terlibat dalam kondisi insiden. Dimana suatu momen yang menakutkan berupa kematian begitu dekat.
Saya merekam beberapa kejadian dengan alat penangkap cahaya ber-diafragma. Beberapa adalah puing yang tak terselamatkan, dan beberapa adalah momen dimana para pengungsi membangun harapan di camp-camp pengungsian.
Update-an ini bagi saya murni sebagai bahan nostalgia. Tanpa ada maksud yang entahlah, saya sendiri tidak memikirkan apa-apa. Sebelum akhirnya file menjadi korup diantara putaran cakeram berat PC saya.
No comments:
Post a Comment